Memilih kata, bentuk kata & ungkapan
1. Kata : merupakan satuan bebes
terkecil yang bermakna. Kata dapat terdiri atas satu morfem dapat juga terditi
atas beberapa morfem.
Morfem :
suatu bahasa terkecil yang makana nya secara relatif setabil & tidak dapat
dibagi menjadi bagian bermakna yang lebih kecil.
Ada 2 jenis
morfem , yaitu :
1. Morfem bebas : semua bentuk kata
dasar yang belum mengalami proses aviksasi/ imbuhan
2. Morfem terikat : semua aviks yang
ada didalam bahasa indonesia
Contoh:
ber lari --> ber adalah morfem terikat, lari adalah
morfem bebas.
A. Makna
kata
Makna dapat diartikan sebagai hubungan antara
bentuk dengan hal/ barang yang diwakilkanya.
Makna kata
yang berkaitan dengan hal, orang / barang yang diwakilkanya disebut makna refensial
sedangkan makna yang berkaitan dengan konteknya disebut makna kontekstual
Contoh :
1. Ruang itu dipenuhi dengan kursi
buatan luar negri. à makna referensial
2. Sidang merebutkan kursi ketua
dan wakil ketua itu diwarnai kericuhan àmakna kontekstual
Makna kata
dapat dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal.
a. Makna leksikal : makna yang
dikandung oleh suatu kata/ makna menuraut kamus.
Makna lesikal dibedakan menjadi
2 yaitu:
1.
Makna
denotatif
2.
Makna
konotatif
Contoh:
Daun hijau à denotasi :
daun yg berwana hijau à
konotasi : muda, belia , belum berpengalaman
b. Makna gramatikal : makna menurut
tata bahasa.
B. Perubahan
Makna
1.
Meluas
( generalisasi)
Makna sekarang lebih luas daripada makna
semula. Contoh : bapak, ibu, adik.
2.
Menyempit
( spesialisasi )
Makna sekarang lebih sempit daripada makna
semula, contoh: sarjana, madrasah
3.
Membalik
( ameliorasi)
Makna sekarang lebih hormat daripada makna
semula. Contoh : grombolanàgrup buntingà hamil
4.
Memburuk
( peyorasi)
Makna sekatang terasa kurang kalus dibanding
makna semula.
5.
Sinestesia
: pertukaran makna karena pertukaran inden
6.
Asosiasi
: perubahan makna karena pengiasan ke hal lain yang memiliki kesamaan sifat
Contoh:
Benalu à pengganggu
Kata amplop à uang suap
Pasukan mera putih à
pasukan pembela tanah air
C.
Pemakaian
Kta Umum & Kata Khusus
Kata umum( hipernim)
Kata khusus (hiponom)
Contoh:
è
Kata
umum: melieht
Kata khusus : mengintip, melirik, memendang
,dll
è
Kata
umum : unggas
Kata khusus : ayam , bebek , dll
C.
Bentuk kata
Kata
dibedakan atas kata dasar & kata bentukan kata dasar. Kata bentukan kata
dasar : kata yang menjadi dasar dalam pembentukan kata. Kata bentukan
diperoleh melalui proses :
1. Pengimbuhan : penggabungan antara
kata dasar afik, prefiks(awalan), silfiks( akhiran) maupun konfiks (sisipan)
2. Reduplikasi : pengulangan kata
dasar baik sebagian maupun seluruhny, kadang disertai juga dengan pengimbuhan.
Contoh: lauk-pauk, berjingkrak-jingkrak, dll
3. Pemajemukan : penggabungan antara
kata dasar dengan kata dasar yang lain yang pada umumya besifat tetap dan
memiliki makna khusus.
Contoh : kerete api, kipas angin , anak buah,
dll
Ungkapan ( Idiom)
Ungkapan : gabungan / rangkaian kata yang
maknanya tidak dapat ditarik dari unsur-unsur pembentuknya.
Pribahasa
Seperti hal nya dengan ungkapan, pribahasa
juga tidak dapat diartikan berdasarkan makna harafia kata-kata pembentukanya. Perbedaan
pribahasa pada umumnya berupa kalimat yang didalamnya tidak hanya terdapat satu
lambang / kiasan.
Parafrase
Parafrase
: mengungkapkan kembali suatu bentuk wacana kebentuk wacana yang lain tanpa
mengubah arti. Kegunaanya untuk menghindari pengulangan kata dan kebosanan.
Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang
mengandung makna pusat yang sama tetepi berbeda dalaam nilai rasa.
Contoh: à
pintar = pandai= cerdik= cerdas, dll à cantik= molek=indah=permai, dll
Homograf
Homograf : kata-kata yang sama
ejaannya/ tulisanya tetapi berbeda lafal & maknanya
Contoh : à
mem erah ,àapel, à seret, àberuang
Homofon
Kata –kata yang
berbeda ejaan dari artinya tetapi sama atau hampir sama pelafalanya.
Contoh:
Bankàbang
Sanksià sangsi
Masaà massa
Kemejaà ke meja
Liatà lihat
Syaratà sarat
Dll
Homonim
Kata-kata yang sama ejaan
dan lafalnya tetapi berbeda maknanya. Contoh:
Kali, bisa
malam, asa, rapat, jarak, buku, selang.
D. Teknik Membaca Kesimpulan
Deduktif dan Induktif
Kesimpulan
deduktif : kesimpulan yang diulai dari fakta umum ( inti permasalahan) lalu
dilanjutkan dengan kalimat-kalimat penjelas.
Kesimpulan
induksi : kesimpulan yang dimulai dari penggambaran segala hal secara mendetail
atau pernyataan khusus,dan diakhiri dengan kesimpulan yang umum( inti
permasalahan)
E. Pemanfaatan Kamus
Kamus adalah
alat bantu untuk menuntun kita memehami makna sebuah kata. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) ,kamus adalah
buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang disusun menurut abjad ,berikut
keterangan menurut maknanya, pemakaianya, atau terjemahanya. selain
keterangan mengenai sebuah kata, kamus biasanya menyertakan hal-hal yang masih
berhubungan dengan kebahasaan, seperti gambar,atau ilustrasi tentang kata
tersebut, tanda & lambang (semua
bidang ilmu) sampai bahasa isyarat untuk tuna rungu.
Berdasarkan luas lingkup
isnya kamus dibedakan menjadi:
1. kamus umum :
kamus yang memuat semua kata dalam sebuah bahasa, misalnya : KUBBI
2. Kamus
khusus/ kamus istilah : kamus yang hanya memuat kata-kata dari suatu bidang
tertentu. Misalnya: kamus linguistik, kamus istilah kedokteran, kamus istilah
teknologi,dll
3. kamus
ekabahasa : kamus yang memuat kata-kata dari satu sumber, biasanya berisi
definisi, sinonim & contoh penggunaan dalam kalimat. Misalnya : Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar