Ragam Alat Kontrasepsi
Ada beragam alat pengontrol
kehamilan atau alat kontrasepsi yang beredar di pasaran. Saking banyaknya ragam
pilihan, terkadang orang pun bingung memilih alat kontrasepsi mana
yang akan dipakai. Masing-masing alat kontrasepsi memiliki kelebihan dan
kekurangan. Maka dari itu, ada baiknya kita mengenal ragam pilihan alat
pengontrol kehamilan seperti berikut:
JENIS METODE KB PASCA
PERSALINAN
NON HORMONAL
1.Metode Amenore Laktasi (MAL)
2.Kondom
3.Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
4.Kontrasepsi Mantap (Tubektomi dan Vasektomi)
HORMONAL
1.Progestin: pil, injeksi dan implan
2.Kombinasi: pil dan injeksi
- Pil kontrasepsi
Pil ini mengandung hormon yang bisa mencegah ovarium perempuan mengeluarkan sel telur sehingga mencegah kehamilan. Perempuan yang menggunakan kontrasepsi ini harus mengkonsumsi pil tersebut setiap hari, bahkan pada waktu yang sama setiap harinya.
Keuntungan:
Perempuan bisa tetap mendapatkan siklus menstruasi yang teratur dan bisa diprediksi, meskipun ada juga yang tidak mendapatkan siklus teratur.
Perempuan bisa tetap mendapatkan siklus menstruasi yang teratur dan bisa diprediksi, meskipun ada juga yang tidak mendapatkan siklus teratur.
Kelemahan:
Menimbulkan efek samping, seperti keinginan seksual yang berubah, mual dan muntah.
Menimbulkan efek samping, seperti keinginan seksual yang berubah, mual dan muntah.
- Spiral atau intrauterine
device (IUD)
Pemakaiannya dengan memasukkan alat berbentuk “T” ke dalam rahim yang dilakukan oleh ginekolog, kontrasepsi ini hanya sekali pemasangannya.
Keuntungan:
Efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan untuk jangka waktu 5-10 tahun.
Selain paling efektif, metode ini sifatnya tidak permanen sehingga bisa dilepas jika ingin punya anak lagi.
Efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan untuk jangka waktu 5-10 tahun.
Selain paling efektif, metode ini sifatnya tidak permanen sehingga bisa dilepas jika ingin punya anak lagi.
Kelemahan:
Memiliki risiko infeksi jika terjadi kesalahan dalam pemasangan. Beberapa pengguna IUD juga mengalami perdarahan dan keram dalam beberapa bulan pertamanya.
Memiliki risiko infeksi jika terjadi kesalahan dalam pemasangan. Beberapa pengguna IUD juga mengalami perdarahan dan keram dalam beberapa bulan pertamanya.
- Suntik Hormon
Suntik hormon dilakukan dengan cara melepaskan hormon ke dalam darah untuk mencegah ovulasi yang bisa mengakibatkan kehamilan.
Kekurangan
bisa
menyebabkan iritasi ruam kulit, rasa tidak nyaman dan biasanya menyebabkan
kenaikan berat badan.
- Diafragma
Terbuat dari bahan karet yang fleksibel seperti mangkuk yang dipasang di atas leher rahim. Diafragma membuat sperma yang akan masuk ke rahim terhalang di leher rahim. Penggunaan diafragma terbilang repot. Perempuan yang ingin menggunakan diafragma harus dicocokkan dulu ukurannya oleh dokter kandungan
- Kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling murah, mudah didapat, bisa digunakan kapan saja dan mudah untuk digunakan. Namun, kondom mengurangi kenyamanan laki-laki.
- Vasektomi
Vasektomi adalah alat kontrasepsi bedah untuk pria dengan cara memutus saluran spermanya. Operasi vasektomi menghambat saluran spermatozoa yang membawa sperma keluar.
- Tubektomi
Tubektomi adalah kontrasepsi bedah untuk perempuan yang mana saluran tubanya diblokir atau dihambat sehingga sel telur yang dikeluarkan tidak bisa masuk ke dalam rahim.
- Kalender
Metode ini digunakan bagi perempuan
yang siklus haidnya tidak menentu. Langkah-langkahnya adalah:
- Catat data haid selama 6-12 bulan terakhir.
- Kurangi 18 hari dari siklus haid tersingkat untuk menentukan awal masa suburnya.
- Kurangi 18 hari dari siklus haid terpanjang untuk
menentukan akhir masa subur.
Contoh : Setelah kita catat selama 6-12 bulan terakhir, ternyata siklus terpanjang adalah 31 hari dan siklus terpendek 26 hari.
Maka, 31 – 11 = 20. 26 – 18 = 8. Jadi, perkiraan masa subur berlangsung dari hari ke 8 sampai hari ke 20.
Jika siklusnya teratur, masa subur berlangsung 14+/- 1 hari haid berikutnya artinya masa subur berlangsung pada hari ke 13 sampai hari ke 15 sebelum tanggal haid yang akan datang.
Metode Kalender dengan Menghitung
Masa Subur dan Prasubur
- Masa subur = hari terakhir haid +13 hari
- Masa pra subur = masa subur – 3 dan masa subur + 3
Contoh : jika hari terakhir haid tanggal 10 maka tanggal masa subur adalah 23. Masa prasubur awal tanggal 20 dan masa prasubur akhir tanggal 26.
Metode Kalender Tabel
Siklus menstruasi
|
Ovulasi
|
Masa subur
|
22
|
Hari ke-8
|
Hari ke-7 sampai 9
|
23
|
Hari ke-9
|
Hari ke-8 sampai 10
|
24
|
Hari ke-10
|
hari ke-9 sampai 11
|
25
|
Hari ke-11
|
Hari ke-10 sampai 12
|
26
|
Hari ke-12
|
Hari ke-11 sampai 13
|
27
|
Hari ke-13
|
Hari ke-12 sampai 14
|
28
|
Hari ke-14
|
Hari ke-13 sampai 15
|
29
|
Hari ke-15
|
Hari ke-14 sampai 16
|
30
|
Hari ke-16
|
Hari ke-15 sampai 17
|
31
|
Hari ke-17
|
Hari ke-16 sampai 18
|
32
|
Hari ke-18
|
Hari ke-17 sampai 19
|
33
|
Hari ke-19
|
Hari ke-18 sampai 20
|
34
|
Hari ke-20
|
Hari ke-19 sampai 21
|
35
|
Hari ke-21
|
Hari ke-20 sampai 22
|
36
|
Hari ke-22
|
Hari ke-21 sampai 23
|
Contoh :
Awal menstruasi bulan lalu: 1 Januari
Awal menstruasi bulan ini: 3 Februari
Siklus menstruasi: 33 hari
Ovulasi: 22 Februari (19 hari sejak awal menstruasi bulan ini)
Masa subur: 21-23 Februari (sehari sebelum hingga sehari setelah ovulasi)
Awal menstruasi bulan lalu: 1 Januari
Awal menstruasi bulan ini: 3 Februari
Siklus menstruasi: 33 hari
Ovulasi: 22 Februari (19 hari sejak awal menstruasi bulan ini)
Masa subur: 21-23 Februari (sehari sebelum hingga sehari setelah ovulasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar