Selasa, 15 Oktober 2013

CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN ASISTEN APOTEKER



SURAT LAMARAN PEKERJAAN ASISTEN APOTEKER

Madiun, Februari 2014
Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Cosparmaindo
APL TOWER CENTRAL PARK, podomoro city Lt.2/Suite T8
Jl.S Parman Kav.28 Jakarta Barat 11470-Indonesia


Dengan Hormat,
Berdasarkan informasi yang saya peroleh bahwa perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin saat ini memerlukan pegawai sebagai Asisten Apoteker. Oleh karena itu saya mengajukan permohonan untuk mengisi posisi tersebut.

Data singkat saya seperti berikut ini:
Nama                                      : Mahinggar Syapna Yowansyah
Tempat, Tanggal Lahir          : Madiun, 24 Maret 1997
Pendidikan Terakhir  : SMK FARMASI KATOLIK BINA FARMA MADIUN
Alamat                                    : Ds. Sidomulyo 14/04 Kec. Sawahan Kab.Madiun
Telp (HP)                                : 081946222849 ; 085736702445
E-mail                                     : mahinggarsyapna@gmail.com
Status Perkawinan                 : Belum Menikah

Saya memiliki kondisi kesehatan yang baik, jujur, bertanggung jawab, serta memiliki latar belakang pendidikan yang sangat memuaskan. Saya mampu meracik obat dengan baik dan benar serta mampu mengoperasikan beberapa aplikasi computer dan juga Internet.

Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan:
1.      Daftar Riwayat Hidup
2.      Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
3.      Pas Foto 4x6
4.      Fotocopy Surat Tanda Pencari Kerja
5.      Fotocopy Sertifikat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
6.      Fotocopy Sertifikat Prakrek Kerja Rumah Sakit dan Puskesmas
Untuk Fotocopy STRTTK dan Ijazah SMK, menyusul sedang dalam proses

Saya berharap bapak/ibu meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan  wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan kemampuan dan potensi saya lebih terperinci.

Demikianlah surat permohonan kerja ini saya buat dengan sebenar-benarnya, besar harapan saya sudilah kiranya Bapak/Ibu dapat menerima saya bekerja di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian Bapak/Ibu sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.


 Hormat Saya                 


 Mahinggar Syapna Yowansyah

Sabtu, 05 Oktober 2013

Guttae Auriculares (tetes telinga)

Guttae Auriculares (tetes telinga)

Beberapa istilah tetes telinga:
Guttae Auriculares, tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga. Kecuali dinyatakan lain, tetes telinga dibuat menggunakan cairan pembawa bukan air (FI III).
Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakan pada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil ke dalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atau untuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit (Ansel)
Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga, yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan – bahan obat tersebut dapat berupa anestetik lokal, peroksida, bahan – bahan antibakteri dan fungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk membersihkan, menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar.
Tetes telinga adalah bentuk dari obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi telinga, khususnya infeksi pada telinga bagian luar dan saluran telinga (otitis eksterna).

Anatomi dan Fisiologi telinga Telinga manusia terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah, dan dalam.

1.    Telinga bagian luar, tengah dan koklea pada telinga bagian dalam merupakan alat –alat pendengaran, sedangkan saluran semisirkularis dan bagian-bagian lain pada telinga dalam mengontrol keseimbangan. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar; suara masuk ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan epidermis (kulit). Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm, dan pembengkakan pada saluran telinga ini akan terasa sangat menyakitkan karena tidak ada jaringan sub kutan untuk mengurangi tekanan dan peregangan kulit. Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna) biasanya meliputi sakit ketika menarik atau memindahkan cuping telinga, dan mungkin pula terjadi pengaliran lilin telinga. Kadang – kadang diperlukan untuk memindahkan kotoran dan lilin telinga (serumen) dengan membasuh saluran telinga dan kemudian menambahkan larutan asam (asam asetat atau aluminium asetat yang diencerkan) untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.

2.    Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan rongga timpani. Lubang timpani adalah kantung yang berisi udara yang mengandung tulang – tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring melalui saluran eustachius yang berfungsi menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga agar tetap berada dalam kesetimbangan. Infeksi telinga tengah biasanya bersamaan dengan infeksi pada bagian nasofaring melalui saluran eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai otitis media.

3.    Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari saluran – saluran yang berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan mengontrol keseimbangan seseorang. Serumen (DOM King : 153-154) Serumen (lilin telinga) adalah campuran dari sekret kelenjar sebaseus dan serumen. Kelenjar ini terletak pada 1 cm bagian luar pada saluran telinga. Lilin telinga terdiri dari lipid, asam – asam lemak, mukoprotein, alcohol lilin, dan bahan – bahan lipofilik lainnya. Serumen berfungsi sebagai lubrikan dan perlindungan dan menyingkirkan debu, dan benda – benda asing lainnya yang masuk ke dalam saluran eksternal. Normalnya, serumen itu kering dan keluar dari telinga, tetapi serumen dapat terakumulasi menjadi bentuk yang kompak dan kemungkinan dapat menutup saluran telinga. Infeksi telinga luar dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kelembaban yang cukup tinggi, adanya sel – sel epithelium, dan kondisi pH yang alkali yang menyediakan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme pada rongga yang hangat ini. Beberapa flora yang terdapat pada telinga luar adalah Micrococci (aureus dan ulbus) dan Corynebacteria. Kurang dari 1 % dari telinga normal mengandung Pseudomonas aeruginosa. Ketika sel epitel mengalami luka, infeksi dapat timbul, terutama sekali ketika telinga berada dalam kondisi yang lembab. Infeksi telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan kortikosteroid (suspensi atau larutan) dalam propilen glikol dan polietilen glikol. Penggunaan bahan ini juga kadang bersamaan dengan antibiotik yang selektif berdasarkan aktivitasnya melawan Pseudomonas aeruginosa. Infeksi telinga tengah (DOM Martin : 910) Pembengkakan pada telinga tengah biasanya bersamaan dengan pembengkakan rongga hidung yang terhubung melalui saluran eustachius. Infeksi ini biasanya sangat sakit dan diikuti dengan kehilangan pendengaran secara parsial dan demam. Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara lain Proteus dan Pseudomonas.

Preparat untuk melepaskan kotoran telinga
Preparat untuk melepaskan kotoran telinga (Ansel : 567) Kotoran telinga adalah campuran sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea dari saluran telinga bagian luar. Tumpukan kotoran telinga yang berlebihan dalam telinga dapat menimbulkan gatal, rasa sakit, gangguan pendengaran dan merupakan penghalang bagi pemeriksaan secara otologik. Telah bertahun-tahun minyak mineral encer, minyak nabati, dan hydrogen peroksida digunakan untuk melunakkan kotoran telinga yang terjepit agar dapat dikeluarkan. Baru-baru ini, larutan surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik dalam melepaskan lilin telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan diformulasikan dalam propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga sehingga membantu pengeluarannya. Tata cara dalam membuang lilin atau kotoran telinga biasanya dimulai dengan menempatkan larutan otik pada saluran telinga dengan posisi kepala pasien miring 45o , lalu memasukkan gumpalan kapas untuk menahan obat dalam telinga selama 15 – 30 menit, disusul dengan menyemprot saluran telinga dengan air hangat perlahan-lahan memakai penyemprot telinga dari karet yang lunak. Preparat telinga untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik (Ansel : 568) Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk melawan infeksi adalah zat – zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin, polimiksin B sulfat dan nistatin. Pada umumnya zat – zat ini diformulasikan ke dalam bentuk tetes telinga (larutan atau suspensi) dalam gliserin anhidrida atau propilen glikol. Pembawa yang kental ini memungkinkan kontak antara obat dengan jaringan telinga yang lebih lama. Selain itu karena sifat higroskopisnya, memungkinkan menarik kelembaban dari jaringan telinga sehingga mengurangi peradangan dan membuang lembab yang tersedia untuk proses kehidupan mikroorganisme yang ada. Untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai infeksi telinga, beberapa preparat otik antiinfeksi juga mengandung bahan analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti lidokain dan benzokain. pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya adalah dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara 5 – 7,8. keefektifan obat telinga sering bergantung pada pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak fisiologis dan menyediakan media yang subur untuk penggandaan infeksi. Ketika pH telinga berubah dari asam menjadi alkali, bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam sedangkan yang lainnya basa (Scoville’s : 257) Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah botol drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi yang seragam (Scoville’s : 257)


Jenis Obat Tetes Telinga Di Pasaran

Bagi anda yang bermasalah dengan rongga telinga anda  dan belum menemukan jenis obat yang sesuai dengan anda, disini saya akan lampirkan beberapa jenis obat tetes telinga yang mungkin cocok dengan anda semua  :
No.
Nama Sediaan
Komposisi/kadar
Indikasi
Pabrik
1.
Otopain
Tiap ml obat tetes : polisimina B sulfat 1.000.000 UI, neomisina sulfat 0,5 gr, fludrokortison asetat 0,1 gr, lidokain-HCL 4 gr, air, propel glikol, gliserin hingga 100 ml
Otitis eksterna akut dan kronis
Interbat
2.
Otopraf
Tiap ml tetes telinga : Floudrokortison asetat 1 mg, polimiksina-B sulfat 10.000 UI, neomisina sulfat 5 mg, lidokaina-HCL 40 mg
Otitis eksterna akut dan kronis disebabkan bakteri gramnegatif dan positif yang peka, furunkulosis, radang saluran telinga bagian luar disertai ras nyeri
Prafa
3.
Otozambon
Tiap ml tetes telinga : Polimiksina-B-SO4 10.000 UI, Neomisina-SO4, furaltodon-HCL 4,5 mg, fludrokortison asetat 1 mg, lidokaina-HCL 40 mg

Zambon Spa
4.
Sofradex
Tipa ml tetes mata dan telinga : Flamisetina sulfat 5 mg, gramisidina 0,05 mg, deksametason 0,5 mg
Pengobatan jangka pendek , inflamsi infeksi okuler disebabkan organism yang sensitive
Aventis
5.
Kemicetina-A
Tiap ml tetes telinga : Levokloramfenikol 10 mg, tetrakaina 10 mg
Radang telinga akut dan kronik, terapi setelah pembedahan dan otitis media kronik
Kalbe Farma
6.
Oticol Obat tetes telinga
Tiap ml tetes telinga : Klorqamfenikol 3 % dalam propilenglikol
Berbagai radang telinga akut dan kronis seperti otitis media, otitis eksternal dll, karena infeksi bakteri yang peka terhadap klorafenikol
Imfrarmind K
7.
Otolin
Tiap ml tetes telinga : Kloramfenikol 5 %, polimiksina-B-SO4 10.000 UI, benzoate 1 %
Radang telingabagian luar dan tengah akut dan nkronik
Kalbe farma
8.
Tarivid
Ofloksasina 3 mg/ml tetes telinga
Infeksi telinga
Kalbe farma
9.
Cetamid
Tiap ml tetes telinga : Na sulfatsetaida 100 mg, asam borat 20 mg
Infeksi gram positif dan nnegatif local pada telinga
Erela
10.
Hufamycetin
Kloramfenikol 30 mg/ml tetes telinga
Radang telinga akut dan kronik, pengobatan pasca bedah, otitis media kronik
Gratia
11.
Erlamicetin
Tetes telinga : Kloramfenikol 1 %
Infeksi superficial pada telinga bagian luar oleh kuman positif gram atau gram negative yang peka terhadap kloramfenikol
Erela
12.
Cendofenikol
Kloramfenikol 10 mg/ml tetes telinga
Infeksi riketsia atau virus, infeksi atau peradangan seperti otitis media dan otitis eksternal akut atau kronik
Cendo
13.
Colme
Tiap ml tetes telinga : Kloramfenikol 10 %, lidokaina-HCL 4 %, propilen glikol samapi 100 ml
Otitis ekstefrnal dan nmedia akut dan kronis, neurodermatitis, eksema pada meatus auditorus, nyeri telinga
Interbat
14.
Decacetine
Tiap ml tetes telinga : Kloramfenikol dalam propilenglikol 30 mg
Antinfektikum telinga
Harsen
15.
Enkacetyn
Kloramfenikol 100 mg/mltetes telangi
Infeksi pada telinga
Kimia farma
16.
Forumen
Natrium dokusat 5 mg/ml tetes telinga
Membantu mengeluarkan kotoran telinga
Sanbe farma




Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga


1.      Cucilah tangan anda dengan air dan sabun.
2.      Pastikan kondisi ujung botol atau pipet tetes tidak rusak.
3.      Bersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain lembab dengan hati-hati, kemudian dikeringkan.
4. Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya menggunakan tangan selama beberapa menit. Kocok botol obat tetes.
5. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat menghadap ke atas.
a. Untuk dewasa: tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.
b. Untuk anak <3 tahun: tarik daun telinga ke bawah dan ke belakang untuk meluruskan saluran telinganya.
6. Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga. Pertahankan posisi kepala 2-3 menit. Tekan secara lembut kulit penutup kecil telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat dapat mencapai dasar saluran telinga.