Sabtu, 05 Oktober 2013

BAHASA INDONESIA



Memilih kata, bentuk kata & ungkapan
1.       Kata : merupakan satuan bebes terkecil yang bermakna. Kata dapat terdiri atas satu morfem dapat juga terditi atas beberapa morfem.
Morfem : suatu bahasa terkecil yang makana nya secara relatif setabil & tidak dapat dibagi menjadi bagian bermakna yang lebih kecil.
Ada 2 jenis morfem , yaitu :
1.       Morfem bebas : semua bentuk kata dasar yang belum mengalami proses aviksasi/ imbuhan
2.       Morfem terikat : semua aviks yang ada didalam bahasa indonesia
Contoh:  ber lari --> ber adalah morfem terikat, lari adalah morfem bebas.
A.     Makna kata
Makna dapat diartikan sebagai hubungan antara bentuk dengan hal/ barang yang diwakilkanya.
Makna kata yang berkaitan dengan hal, orang / barang yang diwakilkanya disebut makna refensial sedangkan makna yang berkaitan dengan konteknya disebut makna  kontekstual  
Contoh :
1.       Ruang itu dipenuhi dengan kursi buatan luar negri. à makna referensial
2.       Sidang merebutkan kursi ketua dan wakil ketua itu diwarnai kericuhan àmakna kontekstual
Makna kata dapat dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal.
a.       Makna leksikal : makna yang dikandung oleh suatu kata/ makna menuraut kamus.
                Makna lesikal dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.       Makna denotatif
2.       Makna konotatif
Contoh:
Daun hijau à denotasi : daun yg berwana hijau                                                                                                               à konotasi : muda, belia , belum berpengalaman
b.       Makna gramatikal : makna menurut tata bahasa.

B.     Perubahan Makna
1.       Meluas ( generalisasi)
Makna sekarang lebih luas daripada makna semula. Contoh : bapak, ibu, adik.
2.       Menyempit ( spesialisasi )
Makna sekarang lebih sempit daripada makna semula, contoh: sarjana, madrasah
3.       Membalik ( ameliorasi)
Makna sekarang lebih hormat daripada makna semula. Contoh : grombolanàgrup buntingà hamil
4.       Memburuk ( peyorasi)
Makna sekatang terasa kurang kalus dibanding makna semula.
5.       Sinestesia : pertukaran makna karena pertukaran inden
6.       Asosiasi : perubahan makna karena pengiasan ke hal lain yang memiliki kesamaan sifat
Contoh:
Benalu à pengganggu
Kata amplop à uang suap
Pasukan mera putih à pasukan pembela tanah air

C.       Pemakaian Kta Umum & Kata Khusus
Kata umum( hipernim)
Kata khusus (hiponom)
Contoh:
è Kata umum: melieht
Kata khusus : mengintip, melirik, memendang ,dll
è Kata umum : unggas
Kata khusus : ayam , bebek , dll

C.      Bentuk kata
                Kata dibedakan atas kata dasar & kata bentukan kata dasar. Kata bentukan kata dasar : kata yang menjadi dasar dalam pembentukan kata. Kata bentukan diperoleh  melalui proses :
1.       Pengimbuhan : penggabungan antara kata dasar afik, prefiks(awalan), silfiks( akhiran) maupun konfiks (sisipan)
2.       Reduplikasi : pengulangan kata dasar baik sebagian maupun seluruhny, kadang disertai juga  dengan pengimbuhan.
Contoh: lauk-pauk, berjingkrak-jingkrak, dll
3.       Pemajemukan : penggabungan antara kata dasar dengan kata dasar yang lain yang pada umumya besifat tetap dan memiliki makna khusus.
Contoh : kerete api, kipas angin , anak buah, dll

Ungkapan ( Idiom)
 Ungkapan : gabungan / rangkaian kata yang maknanya tidak dapat ditarik dari unsur-unsur pembentuknya.
Pribahasa
Seperti hal nya dengan ungkapan, pribahasa juga tidak dapat diartikan berdasarkan makna harafia kata-kata pembentukanya. Perbedaan pribahasa pada umumnya berupa kalimat yang didalamnya tidak hanya terdapat satu lambang / kiasan.

Parafrase
          Parafrase : mengungkapkan kembali suatu bentuk wacana kebentuk wacana yang lain tanpa mengubah arti. Kegunaanya untuk menghindari pengulangan kata dan kebosanan.
Sinonim
          Sinonim adalah kata-kata yang mengandung makna pusat yang sama tetepi berbeda dalaam nilai rasa.
Contoh: à pintar = pandai= cerdik= cerdas, dll à cantik= molek=indah=permai, dll
Homograf
          Homograf : kata-kata yang sama ejaannya/ tulisanya tetapi berbeda lafal & maknanya
Contoh : à mem erah ,àapel, à seret, àberuang

Homofon
Kata –kata yang berbeda ejaan dari artinya tetapi sama atau hampir sama pelafalanya.
Contoh:

Bankàbang
Sanksià sangsi
Masaà massa
Kemejaà ke meja
Liatà lihat
Syaratà sarat
Dll
Homonim
                      Kata-kata yang sama ejaan dan lafalnya tetapi berbeda maknanya. Contoh:
Kali, bisa malam, asa, rapat, jarak, buku, selang.
D.      Teknik Membaca Kesimpulan Deduktif dan Induktif
Kesimpulan deduktif : kesimpulan yang diulai dari fakta umum ( inti permasalahan) lalu dilanjutkan dengan kalimat-kalimat penjelas.
Kesimpulan induksi : kesimpulan yang dimulai dari penggambaran segala hal secara mendetail atau pernyataan khusus,dan diakhiri dengan kesimpulan yang umum( inti permasalahan)
E.       Pemanfaatan Kamus
Kamus adalah alat bantu untuk menuntun kita memehami makna sebuah kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ,kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang disusun menurut abjad ,berikut keterangan menurut maknanya, pemakaianya, atau terjemahanya. selain keterangan mengenai sebuah kata, kamus biasanya menyertakan hal-hal yang masih berhubungan dengan kebahasaan, seperti gambar,atau ilustrasi tentang kata tersebut, tanda & lambang  (semua bidang ilmu) sampai bahasa isyarat untuk tuna rungu.
                      Berdasarkan luas lingkup isnya kamus dibedakan menjadi:
1. kamus umum : kamus yang memuat semua kata dalam sebuah bahasa, misalnya : KUBBI
2. Kamus khusus/ kamus istilah : kamus yang hanya memuat kata-kata dari suatu bidang tertentu. Misalnya: kamus linguistik, kamus istilah kedokteran, kamus istilah teknologi,dll
3. kamus ekabahasa : kamus yang memuat kata-kata dari satu sumber, biasanya berisi definisi, sinonim & contoh penggunaan dalam kalimat. Misalnya : Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar