Sabtu, 22 Maret 2014

CERITA HUMOR

CERITA HUMOR 1

3 Orang tengah terdiam menikmati kehangatan sauna, yaitu orang dari Amerika, Jepang dan Indonesia. Keheningan didalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi, ..bip,...bip,....bip... Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya itu. Dua rekan se 'sauna' nya dengan kagum melihat tulisan yang muncul ditelapak tangan orang Amerika tersebut. "Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat , SMS nya langung tampil ditelapak tangan saya,..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong. Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkat tangan kanannya, jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking kebibirnya, "Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2 jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang. Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup, Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini? pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi. Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya. Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' tsb dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?" "Oh maaf, saya baru terima Fax.." jawab orang Indonesia tersebut

CERITA HUMOR 2

Suatu hari di salah satu ruangan di gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya dia wakil dari daerah dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel. "Wah..., ini pasti wartawan TV yg mau mewawancarai aku...", pikirnya dalam hati. Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil melihat jam dan mengangkat telepon dia berkata: "Maaf tunggu sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk melaporkan hasil-hasil sidang hari ini..." Kemudian selama beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut 'demi rakyat' atau 'kepentingan rakyat' keras-keras. Setelah selesai sambil meletakan gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb. "Nah, sekarang wawancara bisa kita mulai..." Kedua orang itu tampak bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya berkata: "Maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran telepon bapak..."





add juga FACEBOOK ku ya.. : Mahinggar Syapna Yowansyah

BILL GATES



BILL GATES

William Henry Gates III or who is well-known as Bill Gates was born in 1955 in Seattle, Washington. He is an american business executive, who serves as chairman of Microsoft Corporation, the leading computer sofware company in the United States. He attendet public school through the sixth grade. In the seventh grade he entered Seattle’s exclusive Lakeside Shool, where he met his best friend Paul Allen. They cofounded Microsoft in 1975.
                In 1980 Microsoft closed a pivotal deal with international Business Machines copuration (IMB) to provide the operating system for the IMB PC persoal computer. In 1986 Microsoft offered its stock to the public, by 1987 rapid appreciation of the stock had made Gates, 31, the youngest ever self-made billionare.
                In 1989 he founded Corbis Corpuration, which now owns the largest collection of digital images in the world. In the 1990, as Microsoft’s Windows operating system and Office Application sofwae achieved worldwide market dominace, Gates amassed a fortune worth tens of billions of dollars.
                In the 1990, whith his wife he established the Bill & Melinda Gates Foundation, which, ranked by assets, quickly became the largest foundation in the word. Gates has also authored two books : The Road Ahead (1995 : revised, 1966), which details his vision of technology can play in running a busineess.
                In 1998 Gates appointed an executive vice president of Microsoft’s chairman and chief executive office (CEO). In 2000 Gates transferred the title of CEO to ballmer. While remaining chairman, Gates also took on the title of chief sofware architect to focus on the development of new products and technologies.
                In June 2006. Gates anoounced that he would begin transitioning from a full-time role at Microsoft to a full-time role at the Bill & Melinda Gates Foundation. He relinquished his title of chief sofware architect to Ray Ozzie, a veteran leader in computer technology and creator of Lotus Notes. Gates planned to remain chairman of Microsoft and to continue as its largest shareholder, but he said that by July 2008 he would have only a part-time role at the company he cofounded.

 Tranlate----- B.indonesia

William Henry Gates III atau yang dikenal sebagai Bill Gates lahir pada tahun 1955 di Seattle , Washington . Dia adalah seorang eksekutif bisnis Amerika , yang menjabat sebagai ketua dari Microsoft Corporation, perusahaan terkemuka sofware komputer di Amerika Serikat . Dia sekolah umum attendet melalui kelas enam . Di kelas tujuh ia masuk Seattle eksklusif Lakeside Shool , di mana ia bertemu sahabatnya Paul Allen . Mereka dirikan Microsoft pada tahun 1975 .
Pada tahun 1980 Microsoft ditutup kesepakatan penting dengan internasional Business Machines copuration ( IMB ) untuk menyediakan sistem operasi untuk komputer PC persoal IMB . Pada tahun 1986 Microsoft menawarkan sahamnya kepada publik , pada tahun 1987 apresiasi cepat dari saham telah membuat Gates , 31 , yang termuda self-made billionare .
Pada tahun 1989 ia mendirikan Corbis Corpuration , yang kini memiliki koleksi terbesar gambar digital di dunia. Pada tahun 1990 , sebagai sistem operasi Microsoft Windows dan Office Application sofwae dicapai dominace pasar di seluruh dunia , Gates mengumpulkan kekayaan senilai puluhan miliar dolar .
Pada tahun 1990 , whith istrinya ia mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation , dengan aset yang, peringkat , dengan cepat menjadi landasan terbesar dalam kata . Gates juga telah menulis dua buku : The Road Ahead (1995 : revisi , 1966) , dengan rincian visinya teknologi bisa bermain dalam menjalankan busineess .
Pada tahun 1998 Gates menunjuk wakil presiden eksekutif ketua Microsoft dan kantor executive officer ( CEO ) . Pada tahun 2000 Gates ditransfer gelar CEO Ballmer . Sambil tetap ketua , Gates juga mengambil judul arsitek sofware kepala untuk fokus pada pengembangan produk dan teknologi baru .
Pada bulan Juni 2006 . Gates anoounced bahwa ia akan memulai masa peralihan dari peran penuh waktu di Microsoft untuk peran penuh waktu di Bill & Melinda Gates Foundation . Dia melepaskan gelarnya arsitek sofware utama untuk Ray Ozzie , pemimpin veteran dalam teknologi komputer dan pencipta Lotus Notes . Gates berencana untuk tetap ketua Microsoft dan terus sebagai pemegang saham terbesar , tapi ia mengatakan bahwa pada bulan Juli 2008 ia akan hanya memiliki peran paruh waktu di perusahaan yang ia dirikan .

Pacaran Di Sekolah



Pacaran di Sekolah ? Siapa takut?!

Kata para remaja pacaran adalah sesuatu yang paling indah. Menurut mereka pacaran itu bisa menambah semangat kerja, apalagi untuk pelajar seperti kita nich, bisa menambah semangat belajar. Tapi ada juga sih, akibat pacaran ini pelajaran kita terbengkalai, malah ada kejadian "hamil diluar nikah".

Setelah kita selidik punya selidik dari berbagai sumber, ternyata pacaran itu dapat dibagi dua, yaitu pacaran percobaan (coba-coba) dan pacaran "beneran" (nah lo bingung). Maksudnya dari pacaran percobaan atau coba-coba dan pacaran beneran itu apa sih ?".

Menurut sumber yang pernah EMDE denger. Pacaran beneran (hanya kiasan) maksudnya paca­ran yang memang sudah sangat serius yang bisa diteruskan kejenjang pernikahan. Dan yang dimaksud dengan pacaran coba-coba itu ialah pacaran yang hanya dalam tahap mencoba, "Apa sih pacaran..?, "Enak nggak sih pacaran ?", begitulah perta­nyaan yang selalu ada pada remaja yang belum melakukan pacaran.

Yang akhirnya mereka mencoba dan masa itulah yang dinamakan pacaran percobaan. Dan biasanya lama dari pacaran percobaan ini paling lama 3-5 tahun yang berakhir dengan "putus". Umumnya yang melakukan ini adalah pelajar SMP kelas 2 atau SMP kelas 3 dan pelajar SMA. Gimana sih sebenarnya pendapat kita - kita anak SMA dan guru - guru di kalangan sekolah kita mengenai pacaran itu...?

Menurut : "K" : Pacaran assyik deh...

"P": Pacaran itu sebenarnya enak, cuma berat diongkos....

Roberto & Dhani : Pacaran itu mengasyikkan, karena dengan pacaran gairah hidup kita bisa bertambah. Pacaran itu tidak dilarang, asal kitanya saja yang dapat membagi waktu.

Yanuar R. (2 A3-1): Pacaran itu sebenarnya banyak bohongnya , karena hanya menampilkan yang baik - baik aja(yang jelek - jelek ditutupin), kalau kita mau tahu bener - bener sifat dari pasangan kita itu tadi, maka akan terlihat jelas kalau kita berteman. Makanya selidiki dulu sifatnya benar - benar, baek atau enggak...(iyah deh bang..)

Parto (Soskunde) : Pacaran untuk anak SMA sebenarnya sifatnya hanya sementara aja, only in the first sight (pandangan pertama-Red), karena jiwa anak - anak muda seperti kita ini masih ingin "bebas" , enggak mau terikat dulu

Te'a : Pacaran membuat ruang lingkup pergaulan jadi sempit, karena kalau pacaran maunya deket - deket melulu sama sang doi.

Sanita : Pacaran itu boleh - boleh aja, tapi jangan sampai menggangu pelajaran. Dan selama orang tua mengizinkan, menurut gue sih oke-oke aja...

Deni : Pacaran itu sebenarnya sih baik - baik aja, karena itukan akan membuat kita semangat dalam belajar, apalagi kalau ceweknya itu pengertian, wah rasanya assyik banget untuk mencurahkan segala perhatian kita kepadanya, dan pacaran itu lazim koq, asal jangan terlampau jauh.

Nah ...! itu tadi pendapat para konco - koncomu yang sudah pernah dan belum berpacaran-ria. Sekarang bagaimana sih pendapat para guru - guru kita ? Menurut pendapat beberapa guru pacaran itu tidak perlu , apalagi kalau pacaran itu dilaksanakan di sekolah, sebab pacaran bisa mengganggu konsentrasi belajar.

Pendapat itu mungkin ada benarnya, sebab menurut mereka pacaran itu kalo lagi berjalan baik, semuanya terasa indah (Ciyee!), tapi kalo lagi dapet buruknya, semuanya bisa kacau, yaa termasuk pelajaran kita, bahkan kehidupan kita, bisa-bisa bunuh diri loh !, itu juga kalo iman kita 'nggak kuat.

Tapi sebenarnya pacaran itu ada juga caranya lho!, ada yang bilang kalau pacaran yang baik adalah pacaran yang enggak gelap-gelapan (abis kalo gelap kan mukanya kan enggak terlihat, percuma dong ketemu....).

Terus pacaran juga bisa lebih bermanfaat apabila sang doi bisa membantu kita dalam masalah pelajaran , bukan malah mengajak untuk bolos sekolah.

Selain itu ada saja hambatan - hambatan dalam pacaran, mungkin masalah yang akan diuraikan dibawah ini termasuk dalam masalahmu.

Orang tua melarang kamu untuk pacaran...
Ortu kamu selalu wanti -wanti, supaya jangan sekali -sekali untuk pacaran dulu. Padahal kamu baru saja "resmi" sama doi. Kamu pasti inginnya backstreet. Yah sebenarnya kalau kamu sudah terlanjur sayang sama dia (duile...) itu tidak jadi masalah.

Tapi kalau kamu orangnya lemah, maksudnya tidak bisa nolak, terus doi orangnya nuntut mendingan tidak usah. Habis bisa - bisa kamu yang rugi. Jadi sebaiknya kamu konsultasi dulu ke Ortu , kalau memang benar - benar tidak bisa, ya apa boleh buat....

"Pacaran jarak jauh...."
Kalau pacaran seperti ini kamunya yang harus tahan mental, dan tentunya harus saling percaya satu sama lain. Memang , sebenarnya agak susah sih, tapi ada baiknya kamu punya saudara atau teman kamu yang dekat dengannya agar kamu senantiasa bisa memantau terus keadaaannya (kapal 'kali dipantau..) tapi jangan sampai sang doi tahu lho...

Kamu tahu 'nggak di SMA kita ini, ternyata lebih dari 15 pasang siswa yang berpacaran. Info ini didapat dari beberapa guru SMA Ku yang rajin memperhatikan dan mendata anak-anak yang nekat pacaran di Sekolah.

Tapi ada juga guru-guru yang berpendapat lain loh ! Menurut mereka pacaran itu perlu sebab bisa nambah gairah belajar, apalagi kalo pacarnya satu kelas. Wah semangat banget tuh !. Tapi kalo lagi "slek", bisa runyam urusannya. Perang dingin. Sekarang tergantung dari kitanya yang menilai, gitu aja ! 

PACARAN, LONG DISTANCE RELATIONSHIP (LDR), JOMBLO

SAMA TAPI BEDA


PACARAN, LONG DISTANCE RELATIONSHIP (LDR), JOMBLO


 

 

 

 apa sih, perbedaan dari pacaran, hubungan jarak jauh dan JOMBLO??

Berikut ini persamaan dan perbedaan antara ketiganya


Pacaran           :  Beli baju sama pacarnya
LDR                :  dikirimin baju sama pacarnya
Jomblo            :  Minjem baju tetangga

Pacaran           :  Pelukan Pas nonton konser
LDR                :  Telepon-teleponan pas nonton konser
Jomblo            :  Jadi calo tiket

Pacaran           :  Pergi ke pantai sama-sama
LDR                :  video Call pas lagi di pantai
Jomblo            :  ngambang di tengah laut kena ombak

Pacaran           :  Kencan sambil gandengan di kebun binatang
LDR                :  kirim-kiriman foto binatang luccu
Jomblo            :  diseruduk banteng, dikejar gajah

Pacaran           :  telepon-teleponan sama pacarnya
LDR                :  Blackberry messenger-an sama pacar
Jomblo            :  ngirim-ngirimin SMS “Mama Minta Pulsa”

Ketika di acara pernikahan
Pacaran           :  ditanya “Kapan nikah? / Kapan nyusul?”
LDR                :  ditanya “Kapan pacarnya pulang?”
Jomblo            :  ditanya “itu piring ngambil dimana? Jangan dibawa
                           pulang!

Ketika hadir diacara pernikahan
Pacaran           :  Bawa pacarnya
LDR                :  bawa titipan salam dari pacarnya
Jomblo            :  bawa rantang

Ketika malam minggu
Pacaran           :  ngapel di rumah pacar
LDR                :  ngapel di depan komputer
Jomblo            :  ngepel di teras rumah sampai bersih

Ketika ditelpon
Pacaran           :  “Makasih buat hari ini, ya sayang”
LDR                :  “Cepet pulang, ya sayang”
Jomblo            :  “Pesen Ayamnya yang krispi ajah mbak”

Ketika Berdo’a
Pacaran           :  “Ya Tuhan, Semoga rasa sayang dan cintanya tulus
                             kepadaku”
LDR                :  “Ya Tuhan, Jagalah ia yang jauh disana.. jagalah
                             fisiknya serta hatinya”
Jomblo            :  “Ya Tuhan, sampai kapan aku seperti ini? Rasanya
        tak adil, salah dan dosaku apa?


Kamis, 20 Maret 2014

Harga Jual



HARGA JUAL


Ø Pengertian Harga Jual

            Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang maksimal.
·        Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.
·        Menurut Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up”.

            Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Ø Sasaran Penetapan Harga Jual

            Para pemasar berusaha untuk mencapai sasaran tertentu melalui komponen-komponen penetapan harga. Beberapa perusahaan mencoba untuk meningkatkan keuntungan dengan menetapkan harga rendah untuk menarik bisnis baru. Menurut Boone dan Kurtz (2002:70).
 Ada empat kategori dasar atau sasaran penetapan haga, yaitu:
            1) Profitabilitas
            2) Volume
            3) Tingkat kompetisi
            4) Pretise

1)    Sasaran profitabilitas

            Sebagian besar perusahaan mengejar sejumlah sasaran profitabilitas dalam strategi penetapan harganya. Para pemasar mengerti bahwa laba diperoleh dari selisih pendapatan dan beban. Dan juga pendapatan merupakan harga jual dikalikan dengan jumlah yang terjual. Berbagai teori ekonomi mendasari prinsip maksimalisasi keuntungan (profit maximization). Akan tetapi pada kenyatannya prinsip ini masih sulit diterapkan. Maka banyak perusahaan beralih pada sasaran profitabilitas yang lebih sederhana, yaitu Target Return Goal, dimana perusahaan menetapkan harga dengan tingkat profitabilitas yang diinginkan sebagai pengembalian finansial atas penjualan ataupun investasi.

2)    Sasaran volume

            Pendekatan yang lain dalam strategi penetapan harga disebut maksimalisasi penjualan (sales maximization), para manajer menetapkan tingkat minimum profitabilitas yang dapat diterima dan kemudian menetapkan harga yang akan mengahasilkan volume penjualan tertinggi tanpa menyebabkan laba turun di bawah level itu. Strategi ini memandang ekspansi penjualan sebagai suatu prioritas yang lebih penting bagi posisi persaingan jangka panjang perusahaan daripada laba jangka pendek.

3)    Tingkat Kompetisi

            Sasaran penetapan harga ini hanyalah untuk menyamakan harga dengan pesaing. Jadi perusahaan berusaha untuk menghindari perang harga dengan tidak menekankan elemen harga dari bauran pemasaran dan memfokuskan usaha persaingannya pada variabel selain harga seperti menambah nilai, meningkatkan kualitas, mendidik konsumen, dan menciptakan hubungan. Pengaruh harga pada prestise membuat sebuah harga menjadi relatif tinggi untuk mengembangkan dan menjaga sebuah citra dari kualitas dan eksklusivitas. Para pemasar menetapkan sasaran tersebut karena mereka mengakui peran harga dalam mengkomunikasikan citra suatu perusahaan dan produk-produknya.

Ø Strategi Penentuan Harga Jual

            Harga yang ditentukan untuk sebuah produk akan mempengaruhi pendapatan perusahaan dan pada akhirnya tingkat laba. Perusahaan menentukan harga jual produknya dengan tiga dasar pertimbangan yaitu biaya produksi, suplai persediaan, dan harga persaingan.

v  Penentuan harga berdasarkan biaya produksi

            Pada strategi ini, perusahaan menentukan harga untuk sebuah produk dengan mengestimasi biaya per unit untuk memproduksi produk tersebut dan menambahkan suatu kenaikan. Jika metode ini digunakan, perusahaan harus mencatat semua biaya yang melengkapi produksi sebuah produk dan diupayakan agar harga tersebut dapat menutupi semua biaya tersebut. Sebuah strategi harga harus menghitung skala ekonomis. Bagi produk atau jasa yang berada di dalam skala ekonomis, harga harus cukup rendah agar dapat mencapai volume tingkat penjualan yang tinggi sehingga biaya produksi mengalami penurunan.
v  Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan

            Pada umumnya perusahaan cenderung menurunkan harga jika mereka harus mengurangi persediaan.



v  Penentuan harga berdasarkan harga pesaing

            Penentuan harga berdasarkan harga pesaing dibagi atas tiga yaitu :
a) Penentuan harga penetrasi : dimana perusahaan menentukan harga yang lebih rendah          dari harga pesaing agar dapat menembus pasar. Keberhasilan penentuan harga penetrasi tergantung pada seberapa besar tanggapan konsumen terhadap penurunan harga dan juga perusahaan tidak perlu menggunakan strategi ini bila produknya tidak elastis terhadap harga karena kebanyakan konsumen tidak akan beralih ke produk pesaing untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah.
    
b) Penentuan harga defensive : dimana perusahaan menrunkan harga produk untuk           mempertahankan pangsa pasarnya. Selain itu beberapa perusahaan juga menurunkan harga untuk menyerang pesaing baru yang masuk ke dalam pasar, disebut dengan biaya predatori.

c) Penentuan harga prestise  :  harga prestise ditentukan dengan tujuan untuk memberikan kesan lini terbaik bagi produk perusahaan. Perusahaan yang memiliki diversifikasi bauran produk akan menggunakan strategi penetrasi harga pada beberapa produk dan penentuan harga prestise untuk produk lainnya.

D . Alternatif Strategi Penetapan Harga
           
            Banyak strategi-strategi khusus yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan harga barang dan jasa, yang berasal dari strategi pemasaran yang mereka rumuskan untuk mencapai keseluruhan sasaran organisasi.
Menurut Sukirno (2006 : 226) ada enam strategi Penetapan harga :
(1) Penetapan harga yang kompetitif
(2) Menentukan harga terobosan
(3) Menetapkan harga berdasarkan permintaan
(4) Kepemimpinan harga
(5) Menjual barang berkualitas dengan harga yang rendah
(6) Kebijakan harga tinggi jangka pendek.

1) Penetapan Harga Kompetitif
            Hal ini berlaku pada pasar dimana terdapat produsen atau penjual. Dalam pasar seperti ini untuk menjual barangnya, perusahaan harus menetapkan harga pada tingkat yang bersamaan dengan barang yang sejenis yang dipasarkan.
2) Menentukan Harga Terobosan
            Cara ini sering dipakai ketika meluncurkan barang baru, yang menetapkan harga pada tingkat yang rendah atau murah dengan harapan dapat memaksimalkan volume penjualan.
3) Menetapkan Harga berdasarkan Permintaan
            Penentuan harga barang ini terutama dipraktekkan oleh perusahaan jasa seperti pengangkutan Kereta Api, Jasa Penerbangan, Restoran dan Bioskop.
misalnya, menawarkan tiket murah untuk orang yang selalu berpergian bagi pelajar dan orang tua yang sudah pensiun.
4) Kepemimpinan Harga
            Penentuan harga seperti ini berlakun dalam pasar barang yang bersifat oligopoli yang merupakan struktur pasar, dimana terdapat perusahaan yang dominan yang mempunyai persaingan yang lebih kukuh dari pada perusahaan lainya.
5) Menjual Barang berkualitas dengan Harga Rendah
            Kebijakan ini dapat dilakukan oleh perusahaan industri Manufaktur atau Hypermarket seperti Makro dan Carrefour. Srategi penentuan harga mereka lebih menekankan kepada peningkatan volume barang yang terjual dan bukan memperoleh keuntungan yang tinggi.
6) Kebijakan Harga Tinggi Jangka Pendek
            Kebijakan Harga (Price Skimming) adalah cara untuk menetapkan harga tinggi yang bersifat sementara, yaitu pada waktu barang yang dihasilkan mulai dipasarkan. Pada periode itu, perusahaan belum menghadapi persaingan dan akan menetapkan harga yang tinggi supaya pengembalian modal dapat dipercepat.

            Sedangkan menurut Boone dan Kurtz (2002:78),”secara umum, perusahaan dapat memilih dari tiga alternatif strategi penetapan harga: skimming, penetrasi, dan penetapan harga kompetitif”.
1) Strategi penetapan harga skimming, strategi ini sengaja menetapkan harga relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk-produk pesaing.
2) Strategi penetapan harga penetrasi, menetapkan suatu harga rendah sebagai senjata utama pemasaran. Penetapan harga penetrasi mengasumsikan bahwa menetapkan harga di bawah harga pasar akan menarik para pembeli dan menggeser sebuah merek pendatang.
3) Strategi penetapan harga kompetitif, organisasi-organisasi mencoba mengurangi tekanan persaingan harga dengan menyamakan harga dengan perusahaan lain dan mengkonsentrasikan usaha pemasaran mereka pada elemen produk, distribusi, dan unsur-unsur promosi.

E. Metode Penetapan Harga
            Menurut Herman (2006:175) ada beberapa metode penetapan harga (methods of price determination) yang dapat dilakukan budgeter dalam perusahaan, yaitu:
            1) Metode taksiran (judgemental method)
            2) Metode berbasis pasar (market-based pricing)
Ø  Harga pasar saat ini (current market price)
Ø   Harga pesaing (competitor price)
Ø  Harga pasar yang disesuaikan (adjusted current marker price)
            3) Metode berbasis biaya (cost-based pricing)
Ø  Biaya penuh plus tambahan tertentu (full cost plus mark-up)
Ø   Biaya variabel plus tambahan tertentu (variable cos plus mark-up)


1) Metode Taksiran (Judgemental Method)

            Perusahaan yang baru saja berdiri biasanya memakai metode ini. Pnetapan harga dilakukan dengan menggunakan instink saja walaupun market survey telah dilakukan. Biasanya metode ini digunakn oleh para pengusaha yang tidak terbiasa dengan data statistik. Penggunaan metode ini sangat murah karena perusahaan tidak memerlukan konsultan untuk surveyor. Akan tetapi tingkat kekuatan prediksi sangat rendah karena ditetapkan oleh instink.

2) Metode Berbasis Pasar (Market-Based Pricing)
Ø  Harga pasar saat ini (current market price)

            Metode ini dipakai apabila perusahaan mengeluarkan produk baru, yaitu hasil modifikasi dari produk yang lama. Perusahaan akan menetapkan produk baru tersebut seharga dengan produk yang lama. Penggunaan metode ini murah dan cepat. Akan tetapi pangsa pasar yang didapat pada tahun pertama relatif kecil karena konsumen belum mengetahui profil produk baru perusahaan tersebut, seperti kualitas, rasa, dan sebagainya.

Ø  Harga pesaing (competitor price)

            Metode ini hampir sama dengan metode harga pasar saat ini. Perbedaannya menetapkan harga produknya dengan mereplikasi langsung harga produk perusahaan saingannya untuk produk yang sama atau berkaitan. Dengan metode perusahaan berpotensi mengalami kehilangan pangsa pasar karena
dianggap sebagai pemalsu. Ini dapat terjadi apabila produk perusahaan tidak mampu menyaingi produk pesaing dalam hal kualitas, ketahanan, rasa, dan sebagainya.

Ø  Harga pasar yang disesuaikan (adjusted current market price)

            Penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan pada faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal tersebut dapat berupa antisipasi terhadap inflasi, nilai tukar mata uang, suku bunga perbankan, tingkat keuntungan yang diharapkan (required rate of return), tingkat pertumbuhan ekonomi nasional atau internasional, perubahan dalam trend consumer spendling, siklus dalam trendi dan model, perubahan cuaca, dan sebagainya. Faktor internalnya yaitu kemungkinan kenaikan gaji dan upah, peningkatan efisiensi produk atau operasi, peluncuran produk baru, penarikan produk lama dari pasar, dan sebagainya.
Dengan metode ini, perusahaan mengidentifikasi harga pasar yang berlaku pada saat penyiapan anggaran dengan melakukan survey pasar atau memperoleh data sekunder. Harga yang berlaku tersebut dikalikan dengan penyesuaian (price adjustment) setelah mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang ditetapkan dalam angka indeks (persentase). Indeks 87 berarti 87/100.

3) Metode Berbasis Biaya (Cost-Based Pricing)
Ø  Biaya penuh plus tambahan tertentu (full cost plus mark-up)

            Dalam metode ini budgeter harus mengetahui berapa proyeksi full cost untuk produk tertentu. Full cost adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dan atau dibebankan sejak bahan baku mulai diproses sampai produk jadi siap untuk dijual. Hasil penjumlahan antara full cost dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (required profit margin) yang ditentukan oleh direktur pemasaran atau personalia yang diberikan wewenang dalam penetapan harga, akan membentuk proyeksi harga untuk produk itu pada tahun anggaran mendatang. Required profit margin dapat juga ditetapkan dalam persentase. Untuk menetapkan profit, budgeter harus mengalikan full cost dengan persentase required profit margin. Penjumlahan antara profit dengan full cost akan menghasilkan proyeksi harga.

Ø  Biaya variabel plus tambahan tertentu (variable cost plus mark-up)

            Dengan metode ini budgeter menggunakan basis variblel cost. Proyeksi harga diperoleh dengan menambahkan mark-up laba yang diinginkan. Mark-up yang diinginkan pada metode ini lebih tinggi dari mark-up dengan basis full cost. Hal ini disebabkan biaya variabel selalu lebih rendah daripada full cost.


Tujuan Penetapan Harga JuaL

v  Menetapkan share pasar
v  Memperoleh harga maksimum
v  Memanfaatkan keuntungan
v  Mempromosikan produk
v  Mencapai keuntungan yang ditargetkan
v  Mencapai hasil penerimaan penjualan maksimum

Menetapkan Share Pasar

Dilakukan perusahaan karena perkiraan tingkat keuntungan akan meningkat pada masa yang akan datang.
Kenaikan tingkan keuntungan pada masa yang akan datang  akan tercapai apabila :
õ   Dapat meningkatkan produksi
õ   Dapat meningkatkan omset penjualan
õ  Dapat menetapkan harga yang rendah agar menarik pembeli dan yang dapat mendesak para pesaing

Memperoleh harga maksimum

Cara untuk memperoleh harga maksimum yaitu dengan cara menentukan tingkat harga total hasil penerimaan penjualan produk dan total biaya

Memanfaatkan keuntungan

Perusahaan mengambil manfaat memperoleh suara keuntungan untuk membayar produknya dengan harga tinggi.
Tujuan ini akan tercapai apabila :
q  Harga yang tinggi diimbangi dengan mutu produk yang baik
q  Adanya pembeli produk yang besar dengan permintaan dan elastis
q  Biaya produksi dan distribusi persatuan tidak terlalu tinggi
q  Tidak timbul pesaing baru


Mempromosikan Produk
Perusahaan menetapkan harga khusus yang rendah dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan prduk
Mencapai Keuntungan Yang Ditargetkan
Perusahaan menetapkan harga produk tertentu untuk mencapai Rate of Return, dengan kata lain perusahaan menetapkan  harga produknya dengan tujuan sebagai berikut :
Ø  Mencapai rentabilitas
Ø  Meraih Rate of Return
Ø  Meningkatkan volome penjualan
Ø  Mendapatkan laba maksimum
Ø  Mendapatkan share pasar
Ø  Meningkatkan laba saham pasaran
Ø  Mempromosikan penjualan produk menstabilkan harga, permintaan dan penawaran
Mencapai Hasil Penerimaan Penjualan Maksimum
Maksud perusahaan menetapkan harga produknya adalah untuk memaksimumkan penerimaan penjualan pada masa itu.
Tujuan ini dapat tercapai dengan melaksanakan kombinasi harga dan kuantitas produk yang benar
Unsur- Unsur Pembiayaan Dan Laba

1.      Harga pembelian barang
    1. Harga beli
    2. Biaya pengangkutan & penutupan asuransi (jika ada)
2.      Biaya pemeliharaan atau perawatan
3.      Biaya lain lain. Misalnya : biaya pengiriman, biaya penyusutan, biaya pembungkusan kembali, dsb
4.      Perkiraan laba atau keuntungan

Tujuan Penetapan Harga Pokok Barang Dagang
 Sebagai pedoman dalam menetapkan harga jual
 Sebagai alat evaluasi atas efisiensi proses produksi
 Sebagai alat bantu managemen dalam menetapkan neraca dan daftar rugi/ laba



Rumus Kalkulasi Harga Barang Dagang

Harga Jual = Harga Beli + Biaya Eksploitasi + laba yang diharapkan

Contoh Soal Kalkulasi Harga Barang Dagang

Soal !
Biaya produksi 100 barang “A” adalah :
Ø   Biaya Bahan               Rp. 2.500.000,-
Ø   Biaya Tenaga Kerja    Rp. 1.000.000,-
Ø   Biaya Sewa Gedung   Rp. 200.000,-
Apabila diinginkan laba 20% Berapakah harga jual barang “A” (per unit)

Jawaban :
Harga jual = harga beli + biaya eksploitasi + laba
Harga Jual =Rp. 2.500.000,- + Rp. 1.000.000,- + Rp. 200.000,- + 20%
=Rp.3.700.000,- + Rp 740.000,-
=Rp.4.440.000,- /100 unit
=Rp. 44.400,- /unit.